Yang tersisa dari Idul Adha 1435H kemarin adalah tujuh kantung daging sapi dan kambing. Dengan sepenuh hati akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan makan besar di hari ini, Ahad.
Semua sibuk dengan urusan belanja, pinjem panci -maklum kos-, nyiapin bahan selepas shalat shubuh dan baca Al-Qur’an. Intinya, heboh :). Tugas tentu kami bagi. Ada yang menanak nasi, mengupas bawang dkk., meracik bumbu dan memasaknya, mengiris daging ke ukuran yang pas untuk mulut-mulut kami, menggoreng tempe dan ada juga yang sibuk menyiapkan buah jeruk sebagai peneman santap besar kami. Intinya, semua pada heboh.
Sebenarnya kami tidak tahu judul masakan yang akan dimasak. Berikut bahan-bahan yang kami gunakan:
- Sekitar 7 kg daging sapi dan kambing >> Buang air rebusan pertama. Simpan air rebusan kedua untuk kaldu.
- 1,25 kg tomat >> Ambil 4 buah untuk diiris saja
- 30 cabe rawit
- 10 cabe besar
- 4 lembar bawang pre >> Cincang
- 0,25 bawang merah >> Ambil sebagian untuk dicincang
- 2 bonggol bawang putih >> Ambil sebagian untuk dicincang
- 2 tangkai serai >> keprok
- 5 lembar daun salam
- 0,125 kg kemiri
- 1 sdk makan merica
- Satu ruas ibu jari jahe dan lengkuas
- 2 sendok petis udang >> larutkan dalam air panas semangkuk kecil
- Bawang merah dan putih goreng
- Kecap, garam dan gula secukupnya
Cara Memasak:
- Panaskan minyak goreng secukupnya
- Masukkan bawang merah dan putih, daun pre. Tumis hingga harumnya keluar.
- Masukkan bumbu halus (tomat, cabe rawit, cabe besar, merica, kemiri, jahe, lengkuas). Tumis hingga masak.
- Tambahkan larutan petis, daun salam, serai.
- Masukkan daging. Aduk hingga merata. Biarkan sebentar.
- Tambahkan air kaldu
- Beri garam, kecap, gula secukupnya
- Tambahkan air secukupnya
- Biarkan mendidih, mengental dan bumbu meresap ke daging.
- Tambahkan bawang merah dan putih goreng
- Sajikan rame-rame (kalo sendiri nggak bakalan habis seminggu, bisa jadi stroke, 7 kg)
Mudah bukan…??? Buuuukaaan π
Kami mencari di kuburan terdekat untuk mendapatkan daun pisang. Sudah minta sama yang punya kok, tapi gak ada jawaban. Yang punya gak bisa jawab, maklum udah dikubur. hehe..
Kami memulai memasak dari awal hingga akhir kurang lebih 2 jam. Sepuluh menit sebelum daging matang dan siap santap, kami bingung menggunakan waktu luang itu untuk apa. Jadilah kami rapat sebentar dan memutuskan untuk mengeksekusi jeruk yang sudah manggil-manggil sedari tadi. Mangtaf..!!
Asyiknya makan bersama. Barakah.
Dan inilah akhir dari perjuangan kami selama 2 jam:
-dar-
seru ya makan rame2 seperti itu
LikeLike
Nggak ketulungan serunya Bu Nunu.. Alhamdulillah.. π
LikeLike
Vany udah ilang dari formasi ituuu.. π π
LikeLike
Vany udah lenyap dr peredaran Fudz.. hehe
LikeLike
ada yang aneh…petis. rasa dari daging sudah kuat, kenapa ada petis segala ya chef?
LikeLike
Memang banyak yg tanya kenapa kok pake petis.. jawabnya sederhana, “lebih nendang Bu..” hehehe
LikeLike